TechDaily.id – Apple memiliki pertimbangan untuk memindahkan sebagian tempat perakitan ponsel mereka dari China menuju Asia Tenggara. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan asal Cupertino ini kabarnya akan memindahkan 15 hingga 30% dari kapasitas produksi mereka yang ada di China.
Saat ini Apple tengah berdiskusi dengan para pemasok mereka terkait dengan seberapa banyak kapasitas yang dapat dipindahkan ke luar China karena ketidakpastian yang disebabkan oleh ketegangan atas perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Dilansir dari GSM Arena (20/5), China sendiri telah menjadi ‘pangkalan utama’ bagi kesuksesan global Apple, namun seorang eksekutif di Cupertino mengatakan bahwa tingkat kelahiran yang lebih rendah di China menyebabkan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi dan sangat beresiko jika memusatkan produksinya hanya di satu negara saja. Hal inilah yang membuat Apple mempertimbangkan untuk mencari tempat lain di Asia Tenggara.
Beberapa perusahaan assembling seperti Foxconn, Pegatron dan Wistron adalah pemain utama dalam produksi MacBook, iPad, AirPods, dan penyedia circuit board telah berkonsultasi tentang kemungkinan relokasi produksi ini.
Sementara negara-negara yang dipertimbangkan adalah Meksiko, Indonesia, Malaysia, India, dan Vietnam, dengan dua yang terakhir menjadi favorit. Wistron sudah memiliki pabrik untuk iPhone yang lebih tua di India, tetapi tetap saja, lebih dari 90% produk Apple diproduksi di Cina.
Akan tetapi, Beralih ke negara lain akan memakan waktu hingga tiga tahun lamanya, namun hal ini tidak menyulitkan Apple sama sekali. Pasalnya, salah satu pemasok mereka telah menghabiskan waktu tiga hingga lima bulan untuk menilai satu lokasi, hanya untuk mengetahui kemudian bahwa ada risiko pemadaman listrik. Ini tidak akan terjadi di China karena pemerintah negara bagian telah banyak berinvestasi dalam infrastruktur, air, utilitas, dan bahkan asrama untuk pekerja, membuat Apple semakin sulit untuk pergi.
Well, apakah Indonesia jadi destinasi yang dipilih Apple? Kita tunggu saja.
