Techdaily.id – Teknologi kamera dalam layar atau yang lebih dikenal dengan nama In Display Camera tengah menjadi topik pembicaraan yang hangat pada tahun ini. Teknologi tersebut sejatinya menjadi sebuah inovasi pada akhir tahun lalu, namun hingga kini belum ada brand smartphone yang menghadirkan ponsel dengan membawa teknologi tersebut.
Berkaca dari hal ini, GM Redmi, Lu Weibing akhirnya angkat bicara mengenai kemungkinan diadopsinya teknologi ini dalam waktu dekat.
Dilansir dari laman Gizmo China (30/1), Weibing merilis surat pada situs microblogging Weibo yang menjelaskan mengapa teknologi itu mungkin tidak datang dalam waktu dekat. Dia dengan tegas menyatakan bahwa Camera-Under-Panel (CUP)Â atau In Displya Camera masih jauh dari produksi massal. Postingan Weibing ini didahului oleh jajak pendapat yang dilakukan untuk mengetahui fitur apa yang paling diperhatikan oleh para pecinta gadget.
Pilihannya adalah bentuk layar dengan referensi khusus ke kamera di bawah layar. Pilihan lainnya adalah zoom optik, pengisian daya super cepat seperti 100W dan motor linier. Pada saat mengajukan laporan ini, lebih dari 25.000 orang telah merespons. Opsi bentuk In Display Camera sejauh ini merupakan yang paling populer dengan 15000 orang memberikan suaranya.
Namun, Weibing dengan cepat merilis esai yang meredakan harapan dalam hal itu. Dia menyatakan bahwa dengan kemampuan teknis saat ini, dia tidak dapat menemukan solusi efektif yang menggabungkan efek tampilan dan efek kamera. Sehingga ia berkesimpulan bahwa masih ada jalan panjang untuk mencapai produksi massal.
Bos Redmi ini menyoroti manfaat dari teknologi In Display Camera dan menyatakan bahwa penerapannya pada ponsel dapat mencapai efek layar penuh nyata tanpa mengorbankan ruang, tetapi masih ada banyak kesulitan saat ini yang menghambat implementasi teknologi. Sederhananya, hal ini merupakan kontradiksi antara PPI layar dan transmitansi.
Ia menambahkan, layar PPI saat ini sekitar 400 dan transmisi cahaya di kamera sangat rendah. Menempatkan lensa kamera di bawah layar seperti itu akan sangat memengaruhi efek foto. Jika PPI di sekitar area kamera diturunkan dan transmisinya meningkat, akan ada jarak besar antara PPI di kamera dan PPI dari seluruh layar. Ini akan menyebabkan fenomena seperti tambalan warna di area tampilan.
Dengan demikian, berdasarkan kemampuan teknis saat ini, tidak mungkin untuk menemukan solusi efektif yang memperhitungkan efek tampilan dan efek kamera. Xiaomi pertama kali merilis demo teknologi In Display Camera pada 2019 tetapi masih jauh dari mencapai produksi massal.
