Friday, March 29, 2024
BerandaEnterpriseBukan Indonesia, Ini Negara Paling Berpeluang Jadi Pabrik Apple

Bukan Indonesia, Ini Negara Paling Berpeluang Jadi Pabrik Apple

TechDaily.id – Dampak perang dagang antara AS dan China menjadikan nasib beberapa perusahaan yang melibatkan kedua negara jadi tak menentu, sebagai contoh adalah Huawei yang harus berpisah dengan Android karena perang dagang ini.

Hal tersebut juga kini dirasakan oleh Apple yang sebagian besar ponsel dirakit di China. Perang dagang ini juga mau tidak mau membuat mereka untuk berfikir keras untuk memindahkan sebagian atau mungkin semua rekanan pabrikasi ke negara lainnya.

BACA JUGA
CEO Klaim Kegagalan Huawei Hanya Sebagian Kecil dari Apple

Salah satu negara yang menjadi destinasinya adalah negara-negara di Asia Tenggara dan nama Indonesia pun sempat mencuat ke permukaan. Apa lagi Apple belum lama ini membangun pusat riset ‘kecil-kecilan’ di Indonesia untuk memuluskan aturan TKDN di negeri ini.

Apalagi, Presiden AS Donald Trump memiliki partner bisnis di Indonesia yang tentu bisa memuluskan langkah Apple untuk memindah tempat assembling mereka kesini.

BACA JUGA
iPhone SE Generasi Ketiga Bakal Gunakan Desain iPhone XR

Akan tetapi, nampaknya bukan Indonesia yang menjadi negara tujuan terkuat. Baru-baru ini The Verge (23/6) mengabarkan, pendiri Foxconn yang menjadi salah satu perusahaan perakit produk Apple terbesar mengatakan bahwa  pihaknya akan segera mendesak Apple untuk memindahkan produksi mereka ke Taiwan, negara yang cukup dekat dengan China.

“Saya mendesak Apple untuk pindah ke Taiwan. Saya pikir itu mungkin,” kata Gou saat menanggapi pertanyaan Apple akan memindahkan produksi di luar China yang dikutip dari The Verge, (23/6).

Pernyataan ini mungkin sangat berpengaruh mengingat Foxconn merupakan ‘Garda Terdepan’ dalam urusan perakitan produk Apple dan memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan asal Cupertino tersebut.

Sekadar informasi, pada akhir bulan ini AS akan mengenakan tarif 25 persen untuk ponsel, laptop, dan tablet yang diproduksi di China. Apple telah meminta agar produk-produknya dikecualikan dari tarif ini. Apple berdalih, tarif yang diberlakukan akan mengurangi kontribusi ekonomi Apple dan membebani daya saing globalnya.

BACA JUGA
Pekan Depan, Huawei Boyong Watch GT 2 ke Indonesia
BACA JUGA
Update iOS 13.5, Banyak Fitur Untuk COVID-19

Apple sendiri sudah tertarik memindahkan sebagian besar produksinya dari China, meskipun belum menentukan negara mana yang akan ditargetkan. Awal pekan ini, sebuah laporan menyebutkan Apple telah meminta pemasoknya, termasuk Foxconn untuk mengeksplorasi kelayakan perpindahan antara 15 hingga 30 persen produksinya ke luar negeri.

Selain Indonesia,  negara-negara yang dipertimbangkan oleh Apple adalah Meksiko, Malaysia, India, dan Vietnam, dengan dua nama terakhir menjadi favorit.

Beralih ke negara lain akan memakan waktu hingga tiga tahun lamanya dan salah satu pemasok mereka telah menghabiskan waktu tiga hingga lima bulan untuk menilai satu lokasi, seperti adanya kecenderungan pemadaman listrik yang mana hal tersebut tidak terjadi di China karena ekosistemnya sudah tercipta.

Arie
Arie
Humoris, Humanis dan Fantastis
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Artikel Terbaru

Rekomendasi