Friday, March 29, 2024
BerandaFeatureAnalisisDampak Virus Corona Membuat Bisnis Sektor Teknologi Semerawut

Dampak Virus Corona Membuat Bisnis Sektor Teknologi Semerawut

Techdaily.id Sektor teknologi secara berlahan mulai merasakan dampak dari serangan wabah Virus Corona. Dampaknya cukup runyam, baik itu untuk jangka pendek dan panjang terhadap roda bisnis sektor teknologi, entah itu mulai dari banyaknya acara yang ditunda hingga perusahaan yang berpotensi kehilangan target jualan maupun peluncuran produk baru di musim liburan karena penutupan kantor secara nasional.

Untuk member gambaran, seberapa carut-marutnya bisnis bidang teknologi yang disebabkan wabah Virus Corona berikut beberapa dampak yang perlu kamu ketahui, seperti dikutip dari laman The Verge.

BACA JUGA
Hoaks Virus Corona Meningkat, Kominfo Terapkan Langkah Preventif

Toko Tutup

Awal bulan ini, banyak perusahaan teknologi besar mengumumkan untuk sementara waktu akan menutup semua kantor perusahaan, pabrik manufaktur, dan toko ritel di seluruh China. Perusahaan-perusahaan ini termasuk Apple, Samsung, Microsoft, Tesla, dan Google. (Google juga telah menutup kantor di dekat Hong Kong dan Taiwan.) Sebagian besar penutupan diperkirakan berlangsung hingga Minggu 9 Februari, meskipun beberapa perusahaan tidak menentukan kapan tepatnya kantor akan dibuka kembali.

Bahkan salah satu petinggi Apple, Deirdre O’Brien, menulis dalam email internal bahwa kantor diperkirakan akan dibuka minggu depan, sementara pembukaan kembali toko ritel masih ditentukan. “sterilisasi, protokol kesehatan dan pembatasan ruang publik akan menjadi faktor dalam keputusan ini,” tulisnya.

Amazon juga demikian, dalam pengugumanya meski belum mengambil tindakan penutupan kantor di Beijing, Shenzhen, Shanghai, dan Guangzhou (tidak memiliki kantor di Wuhan, tempat virus tersebut diyakini berasal), tetapi telah mengharuskan karyawan untuk mendapatkan persetujuan untuk setiap perjalanan penting ke Cina. Karyawan yang bepergian keluar-masuk Cina juga disarankan untuk bekerja dari rumah selama 14 hari sebelum kembali ke kantor.

Dalam kasus ini, banyak perusahaan menutup kantor, toko, dan pabrik di China. Penutupan, yang awalnya diharapkan berlangsung melalui minggu liburan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari, kini kabarnya telah diperpanjang hingga 10 Februari bahkan lebih. Pejabat di beberapa provinsi dan kabupaten bahkan saat ini telah menghimbau perusahaan untuk tidak mejalankan usahanya hingga 1 Maret mendatang.

Menghambat Jalanya Produksi

Karena banyaknya produk yang diproduksi di China (atau menggunakan suku cadang dari vendor China), para ahli juga mengungkapkan, konsumen akan kekurangan pasokan smartphone, headset VR, mobil, dan aksesori teknologi lainnya. Penutupan Foxconn dan Pegatron di Cina, misalnya, diperkirakan berpotensi menunda produksi iPhone dan AirPod karena pekerja pabrik tidak dapat melanjutkan pekerjaan.

Pada 8 Februari, Nikkei Asian Review melaporkan bahwa China memblokir Foxconn untuk menjalankan pabriknya di Shenzhen mengingat kondisi kesehatan masyarakat yang genting. Kemudian pihak Foxconn dikabarkan telah meliburkan pabriknya di Zhengzhounya sampai batas waktu yang belum diketahui secara pasti. Pabrik Zhengzhou, alias, “Kota iPhone,” adalah tempat sebagian besar iPhone dunia dirakit. Bloomberg mengatakan bahwa Zhengzhou mungkin melanjutkan produksi terbatas pada minggu 10 Februari.

Event Bergengsi Amburadul

Beberapa perusahaan teknologi sebut saja seperti Sony, Amazon, Nvidia, LG Electronics, ZTE, dan Ericsson. belum lama ini juga mengabarkan batal hadir dalam ajang konferensi Mobile World Congress (MWC) mendatang di Barcelona, dengan alasan risiko potensial untuk tertular wabah penyakit ini.

GSMA, selaku penyelenggara MWC, melakukan pemantauan dan dampak potensial penyebaran virus corona di ajang MWC 2020. GSMA juga telah melakukan sejumlah tindakan sebagai langkah antisipasi agar virus tersebut tidak ikut menyebar. Salah satunya ialah aturan bagi siapapun yang yang telah mengunjungi China perlu menunjukkan bahwa mereka telah berada di luar negeri selama 14 hari sebelum menghadiri MWC, yang dimulai pada 24 Februari.

Kemudian turnamen League of Legends juga telah ditunda tanpa batas waktu sejak 26 Januari. Demikian pula, Blizzard telah mengumumkan bahwa pertandingan Overwatch League pada bulan Februari dan Maret telah dibatalkan, sementara FIA telah membatalkan rencana untuk balapan Formula E mendatang yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Maret. (IM)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Artikel Terbaru

Rekomendasi