TechDaily.id – Google kini telah melakukan ujicoba untuk menghadirkan pengalaman baru pengguna dalam menyaksikan iklan di YouTube. Rencananya Google akan menggunakan teknologi Augmented Reality (AR).
Hal tersebut tentu mengingatkan kita pada teknologi Virtual Reality (VR). Namun, teknologi ini memiliki banyak hambatan karena memerlukan alat lain untuk menyaksikannya. Sebaliknya, AR perlahan-lahan mulai merangkak naik di arus utama teknologi dan banyak perusahaan termasuk Apple telah menyatakan keyakinan mereka bahwa ini adalah hal utama berikutnya yang akan terjadi dalam teknologi seluler.
AR pada dasarnya memungkinkan Anda melihat dunia nyata melalui jendela bidik telepon, tetapi menambahkan sentuhan digital yakni objek 3D, yang dapat dimasukkan dan berinteraksi dengan objek-objek dunia nyata dan bahkan pencahayaan di sekitarnya secara realistis. Semua topeng wajah Snapchat dan Instagram ini adalah AR, serta Stormtroopers digital yang Anda dan teman-teman Anda dapat ambil foto di dalam aplikasi Google Camera.
Berkaca dari hal tersebut lah, Google ingin menggunakan AR sebagai cara baru untuk mengiklankan barang di YouTube. Perusahaan ini baru saja memperkenalkan AR Beauty Try-On, yang mana platform ini masih dalam kondisi alpha dan hanya berjalan di iOS saat ini. Ini dimaksudkan agar pengguna dapat “mencoba” berbagai produk makeup saat mereka menonton channel kecantikan favorit mereka di YouTube. Ini akan tersedia melalui FameBit – platform internal YouTube untuk menghubungkan merek dan pembuat konten.
Perlu dicatat bahwa Samsung mencoba hal ini terlebih dahulu dengan Bixby Vision pada Galaxy S9. Perusahaan ini bermitra dengan berbagai merek makeup dan membiarkan pengguna “mencoba” produk mereka di kamera selfie.
Bagi mereka yang ingin membuat iklan mereka lebih mendalam, ada juga Swirl – sebuah platform baru yang akan memungkinkan perusahaan membuat model 3D dari produk mereka dan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan mereka, memperbesar, memeriksa secara dekat dan pribadi.