Techdaily.id – Apple telah membuka kembali 42 toko ritel di China pada hari ini, Jumat (13/3), kata seorang juru bicara perusahaan oleh kantor berita Bloomberg dan Reuters. Toko-toko telah tutup pada awal Februari karena pemerintahan China membatasi aktivitas dalam upaya untuk memperlambat wabah corona.
Sementara situasi di China mungkin membaik, tapi secara global virus ini tetap ‘bergentayangan’ sekaligus mencam masyarakat secara global, Minggu ini saja Apple telah menutup 17 toko di Italia setelah pemerintah mulai membatasi aktivitas.
“Bagi saya China dapat mengendalikan virus corona. Maksudnya, kami melihat angka-angkanya, mereka turun dari hari ke hari. Dan di sana saya sangat optimis,” kata CEO Tim Cook dalam sebuah wawancara dengan Fox Business dua minggu lalu.
Optimisme itu juga didukung oleh respon pemasok Apple yang dikabarkan telah membuka kembali pabriknya, yang sebelumnya telah berhenti bekerja dan menyebabkan produksi produk Apple menurun.
Sebelumnya menurut laporan Bloomberg, pada awal Maret salah satu staf Apple mengatakan, perusahaan tengah mengalami kekurangan pasokan iPhone yang digunakan untuk mengganti perangkat milik konsumen yang rusak. Kekurangan pasokan itu terjadi selama dua hingga empat pekan terakhir.
Hal itu membuat para pekerja Apple Store diminta oleh perusahaan untuk menawarkan solusi kepada konsumen untuk meminjamkan iPhone perusahaan dalam sementara waktu. Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan konsumen sementara waktu, di tengah tersendatnya pasokan ponsel yang digunakan sebagai pengganti.
Kekurangan pasokan iPhone ini ditengarai karena terhambatnya produksi dan distribusi akibat pabrik iPhone di Cina sempat diliburkan dalam waktu lama akoibat wabah corona. Selain itu, iPhone juga dikabarkan mulai kekurangan pasokan produk iPad Pro. / IM