Techdaily.id – Vendor jaringan asal China yakni Huawei akhirnya mendapatkan izin untuk membangun jaringan 5G di eropa, khususnya sebagian wilayah Britania Raya.
Padahal beberapa bulan lalu, vendor raksasa ini menghadapi hambatan operasional di berbagai negara karena dugaan privasi data.
Akan tetapi, kali ini mereka telah mendapatkan izin untuk menggelar operasional 5G di sebagian wilayah Inggris. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson telah memberikan lampu hijau untuk membangun jaringan 5G di beberapa bagian negara itu, meskipun mereka mendapatkan tekanan dari AS dan koloninya.
Sampai dengan saat ini, Huawei hanya dapat mengembangkan bagian “non inti” dari bandwith yang lebih baru dan lebih cepat. Bukan hanya itu, pangsa pasar Huawei juga dibatasi dengan maksimal hanya menyentuh angka 35% saja. Hal tersebut tentunya menjadikan vendor China ini untuk sulit bergerak untuk membentuk monopoli jaringan 5G.
Sekedar informasi, keputusan Inggris ini menentang policy dari Pemerintah AS lantaran Departemen Perdagangan AS berencana untuk lebih lanjut membatasi operasi brand teknologi asal Cina tersebut di AS.
Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS, telah memperingatkan bahwa langkah yang diambil oleh Boris Johnson ini berisiko berbagi intelijen dan membahayakan negara pasca-Brexit bersamaan dengan kesepakatan perdagangannya dengan Amerika.
Sementara itu, nampaknya Inggris sendiri tidak punya pilohan lain selain memberikan izin Huawei untuk mendeploy jaringan 5G di negara mereka. Pasalnya, Jaringan 5G telah menjadi ciri khas negara-negara maju dan manfaatnya telah diakui di negara-negara seperti Korea Selatan dan Cina, yang juga merupakan salah satu pengadopsi awal dari kemajuan terbaru dalam teknologi telekomunikasi.
Layanan internet mobile generasi kelima ini memiliki potensi untuk menambah nilai ekonomi nyata bagi suatu negara dan meningkatkan kualitas hidup bahkan di daerah pedesaan di seluruh dunia.