Saturday, April 20, 2024
BerandaEnterpriseNews EnterpriseInvestasi Aset Kripto, Untung Atau Buntung?

Investasi Aset Kripto, Untung Atau Buntung?

Techdaily.id – Aset kripto semakin menegskan nilai nya sebagai instrumen investasi baru yang sangat menjanjikan di tengah situasi ekonomi yang masih terseok-seok akibat pandemi COVID-19. Tidak sedikit pula masyarakat indonesaia yang mulai melakukan investasi aset kripto di tahun 2020 kemarin.

BACA JUGA
Cara Memutar Musik di Youtube Dengan Layar Terkunci di OPPO A92

Seperti diketahui, setelah mencapai nilai tertinggi (all-time-high/ATH) baru sepanjang masa di bulan Desember tahun lalu, tren bullish Bitcoin terus berlanjut di tahun 2021 dengan kembali mencapai ATH baru di angka US$57 ribu pada 20 Februari 2021.

Kenaikan drastis ini menyusul serangkaian berita atau sentimen positif, diantaranya Tesla yang mengakui telah membeli aset BTC senilai Rp 21 triliun (US$1,5 miliar), rencana MicroStrategy membeli Bitcoin senilai US$900 juta, Twitter yang mempertimbangkan Bitcoin untuk pembayaran gaji karyawan, Uber yang melirik aset kripto sebagai pilihan metode pembayaran, hingga manajemen aset raksasa BlackRock yang meniru aksi Tesla untuk memaksimalkan nilai investasinya.

Lonjakan investasi aset kripto khususnya Bitcoin juga memberikan momentum positif ke hampir semua aset kripto atau altcoin (alternative coin). Dua altcoin dengan kapitalisasi (market capitalization) terbesar setelah Bitcoin, yakni Ethereum (ETH) dan Binance Coin (BNB) juga menunjukkan peningkatan harga parabola hingga mencapai ATH (ETH: Rp28 juta, BNB: Rp4,8 juta) selama hampir dua bulan di awal 2021.

Dengan kata lain, banyak pihak, baik institusi besar atau investor retail mulai menaruh perhatian serius terhadap aset kripto sebagai salah satu pilihan investasi yang menjanjikan di masa mendatang.

Selain Bitcoin, ada inovasi lain yang tidak kalah menarik karena keduanya sama-sama berlandaskan teknologi Blockchain, yaitu DeFi (Decentralized Finance). DeFi menjadi menarik karena mengacu pada sistem keuangan yang berbasiskan teknologi Blockchain yang bersifat terbuka, decentralized, tanpa perantara, trustless, dapat diprogram, dan bisa diaplikasikan ke ekosistem aset kripto.

DeFi adalah sistem finansial terbuka tanpa perantara, yang selama ini sukses digunakan dalam transaksi aset kripto. Dengan DeFi, aset kripto dapat ditransaksikan, dipindah-tangankan, diperdagangkan, atau dipakai untuk aktivitas finansial lainnya dengan efisien, aman, dan ringkas. DeFi juga diklaim bisa menjadi solusi masalah akut inklusi keuangan yang hingga kini belum dapat diatasi oleh sistem keuangan tradisional (bank konvensional).

Teguh Kurniawan Harmanda, Chief Operating Office Tokocrypto sekaligus Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) mengatakan, investasi aset kripto kini juga sudah lebih bersahabat bagi para pemula.

“Dengan adanya daftar lewat peraturan baru aset kripto yang boleh diperdagangkan ini akan memperkecil adanya proyek-proyek aset kripto yang tidak bertanggung jawab. Peraturan itu sekaligus mencerminkan dukungan penuh pemerintah soal perdagangan aset kripto yang sedang tumbuh pesat ini.”

Investasi Aset Kripto

Oleh sebab itu, penting bagi investor untuk memilih platform perdagangan aset kripto yang sudah terdaftar di BAPPEBTI sebab memiliki keamanan yang lebih terjamin. Pedagang aset kripto yang terdaftar di BAPPEBTI dapat dikatakan telah lolos verifikasi.

Tokocrypto, sebagai salah satu pedagang aset kripto nomor satu dan terpercaya di Indonesia adalah pedagang aset kripto pertama yang terdaftar di BAPPEBTI. Dilahirkan oleh sekelompok penggemar kripto yang memiliki keyakinan penuh akan manfaat yang ditawarkan oleh teknologi blockchain, Tokocrypto memiliki goal besar untuk membantu rakyat Indonesia memahami industri ini dan untuk mengintegrasikan teknologi tersebut ke dalam masyarakat serta ekonomi global.

Sekadar informasi, sejak akhir 2020 lalu, Tokocrypto juga memberikan rewards berupa program referral terbaru berbasis komisi yang memungkinkan pengguna mendapatkan pendapatan pasif seumur hidup hingga 50% dari orang yang mereka referensikan. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat berbagi komisi dengan orang yang menggunakan referral mereka hingga 20% dan mendapatkan 30% dari biaya transaksi setiap mereka melakukan jual beli aset kripto. Menarik, bukan?

Arie
Arie
Humoris, Humanis dan Fantastis
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Artikel Terbaru

Rekomendasi