TechDaily.id – Telkomsel berkolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga untuk menghadirkan sebuah solusi IoT yang bernama Telkomsel Fleet Sight. Solusi IoT ini bertujuan untuk meminimalisir tingkat kecelakaan kerja serta kelancaran operasional dari Pertamina Patra Niaga.
Untuk tahap awal, solusi dari Telkomsel Fleet Sight akan segera dipasang pada kendaraan operasional Pertamina Patra Niaga mulai bulan September tahun ini. Sedangkan tahap berikutnya bertujuan untuk meningkatkan beberapa fitur dengan mengintegrasikan beberapa sensor tambahan seperti temperatur rem, kekentalan oli mesin hingga tekanan pada ban.
Emma Sri Martini, Direktur utama Telkomsel mengatakan bahwa kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan kerja, monitor kendaraan operasional hingga akurasi jumlah produk yang dikirimkan.
“Kesepakatan B2B ini akan lebih kita gaungkan, bagaimana solusi mobile ini bisa membantu para pelaku bisnis melalui jaringan mobile kita. Patra Niaga tidak salah memilih Telkomsel sebagai partner karena kita punya berbagai unggulan seperti coverage yang mencakup hampir di seluruh wilayah NKRI, layanan 4G kita juga hampir di seluruh kota di Indonesia, sehingga akan mempermudah monitoring dari Patra Niaga,” ujarnya.
Kerjasama ini juga disambut baik oleh Nina Sulistyowati, Direktur Pertamina Patra Niaga. Ia mengungkapkan ini merupakan inisiatif dari para generasi millenials di perusahaan mereka.
“Kerjasama ini merupakan inisiatif dari para kawan-kawan muda dari Patra Niaga. Melalui kerjasama dengan Telkomsel, kita bisa menghadirkan ide-ide yang baru. Kita berharap bukan hanya faktor kelancaran operasional, tapi yang juga jadi fokus kami adalah keselamatan.”
Fleet Sight sendiri memberikan beragam solusi untuk aset bergerak termasuk memonitor dan mengontrol armada kendaraan dengan menyematkan perangkat IT berbasis satelit yang diintegrasikan dengan berbagai sensor pada kendaraan.
Beberapa fitur yang hadir dalam Telkomsel Fleet Sight ini diantaranya Advanced Telematic, Advanced Camera, Fingerprint Sensor, hingga Electro Seal yang mengharuskan pengemudi membuka muatan bahan bakar yang dibawa di tempat tujuannya, karena fitur ini memerlukan semacam kode OTP.
Totalnya akan ada sekitar 1800 kendaraan yang beroperasi di seluruh Indonesia yang menggunakan solusi ini. Solusi ini nantinya akan memberikan data terkait pengendara dan kendaraan operasional ke control center perusahaan sehingga mereka bisa mendapatkan insight terkait kendaraan dan pengendara.
