Techdaily.id – Adobe mengakuisisi Oculus Medium, perangkat lunak seni pahat digital yang kerap dimanfaatkan oleh seniman konsep dan pengembang game. Pada tahun 2020 mendatang alat ini diklaim akan jauh lebih nyeni, memiliki banyak fitur dan pengembangan penting yang menunjang industri kreatif dunia.
Namun, untuk saat ini Medium masih bisa digunakan konsumen di sistem Oculus VR. Sebastien Deguy kepala konten Adobe 3D seperti dilansir dari The Verge (7/12) menuturkan, kedepan Medium bisa jadi akan melengkapi aplikasi Substance Adobe untuk tekstur 3D.
“Saat ini kita hanya ingin melestarikan komunitas Medium yang ada. Ini masuk akal dalam konteks apa pun, sekaligus sangat penting dalam ekosistem VR, di mana komunitas kecil dan penggunanya dapat tetap memahami cara kerja alat ini (Medium), terang Deguy.
Menarik untuk disimak bagaimana posisi Medium nanti perusahaan yang didirikan John Warnock dan Charles Geschke, karena belum lama ini Adobe diketahui juga meluncurkan aplikasi seni yang dikusiskan untuk kaum seniman profesional bernama Quill 2.0, yang baru saja diperbaharui pada bulan Agustus lalu dengan kemampuan animasi yang diperkaya.
Dari sisi cara pemakaian pun Quill merupakan aplikasi melukis 3D kekinian dengan gaya Tilt Brush. Sedangkan Medium bekerja jauh lebih seperti program pemodelan 3D tradisional, sehingga lebih sesuai dengan penawaran Adobe yang ada.
Namun misi Adobe dibalik akuisisi Oculus Medium di penghujung tahun 2019 ini cukup mengelitik pasalnya akan berdampak pada dunia kreatif secara global, melalui sentuhan tools seni digital kekinian.
Kunci penting dari perencanaan pengembangan Medium di tahun 2020 pun patut disimak, seberapa dalam sebenarnya integrasi Medium ke dalam rangkaian kreatif yang sudah ada saat ini.
