Techdaily.id – Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dilaporkan telah menggunakan layanan Chat Bot Kesehatan Microsoft untuk penilaian COVID-19, bagi seseorang di Amerika yang ingin menanyakan status kesehatanya, apakah perlu perawatan medis atau tidak. Chatbot ini berjalan pada Microsoft Azure.
Bot Coronavirus Self Checker diseting untuk menanyakan serangkaian pertanyaan berdasarkan pedoman CDC tentang gejala (seperti sesak napas atau pusing) dan faktor risiko (seperti kondisi medis yang mendasarinya atau paparan terhadap orang lain dengan virus) dan menyarankan langkah selanjutnya, termasuk apakah akan mengasingkan diri, berkonsultasi dengan professional melalui cara telehealth, atau mengunjungi tenaga medis untuk mendapatkan langkah lebih serius.
Chatbot CDC ini juga menyediakan tautan ke informasi lebih lanjut dan kontak departemen kesehatan setempat, tetapi tidak memiliki informasi tentang situs pengujian coronavirus. Dan juga tidak mendiagnosis atau memberikan saran perawatan selain saran umum seperti “tinggal di rumah dan jaga dirimu sendiri” atau “hubungi 911.”
Chatbot Microsoft ini bisa menjadi salah salah satu cara terbaik untuk meredam kekhawatiran publik secara luas, soal gejala kesehatan yang dimiliki. Dan langkah apa yang diperlukan bagi kita dalam masa wabah corona ini. Dampaknya obrolan digital yang terseting dengan apik sekaligus menjawab ini pada giliranya juga dapat membebaskan dokter dan ruang gawat darurat untuk focus pada pasien yang benar-benar positif terpapar virus corona.
Dan yang menarik CDC tidak membagikan informasi pribadi apapun ketika membuat akun ini, menurut Nextgov. Versi chatbot sudah online di sembilan sistem kesehatan, dan lebih kabarnya akan terus bertambah.
Kemudian berdasarkan laporan Wall Street Journal. Penyedia layanan kesehatan Providence meluncurkan versi terbatas bot pada 5 Maret lalu, membukanya untuk semua pengguna 8 Maret, menurut laporan media tersebut. Dan mengatakan bot telah memiliki lebih dari 40.000 sesi dan lebih dari 6.000 kali konsultasi video sejauh ini. “Ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan konsumen sekarang untuk meredam kecemasan,” kata Maryam Gholami dari Providence mengatakan kepada Wall Street Journal. / IM