Techdaily.id – Selain memiliki layanan untuk consumer, Telkomsel kini juga sudah berfokus pada pelanggan korporat seperti pemerintahan, korporasi, BUMN hingga perusahaan Multi Nasional. Salah satu layanan yang dihadirkan untuk menjangkau para pelanggan tersebut adalah CloudX.
Layanan virtual meeting ini sendiri sengaja dihadirkan untuk membantu para perusahaan korporasi yang tengah melakukan transformasi digital mereka, sehingga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan serta kelincahan dari para unit bisnis yang ada.
Layanan ini sejatinya telah diluncrkan oleh Telkomsel sejak bulan Januari lalu, hanya saja baru mulai terdengar gaungnya di satu bulan terakhir ini. Apa yang menyebabkan hal tersebut? yap tentu saja Pandemi COVID-19 jadi salah satu alasannya.
Rini Apriliani,GM Corporate and Government Product Marketing Telkomsel menuturkan, selama Pandemi COVID-19 menyerang Indonesia, layanan CloudX mengalami peningkatan yang sangat drastis.
“Sejak pendemi ini kita mengalami peningkatan jumlah pengguna Cloudx sebesar 5000 persen. Sebetulnya layanan ini sudah kita keluarkan di bulan Januari tapi boomingnya baru pas COVID-19 ini, sejak itulah peningkatan terjadi,” ujarnya disela sesi tanya jawab secara virtual (30/4).
Rini juga menuturkan, layanan virtual meeting ini tentunya berbeda dengan layanan sejenis. Perbedaan bahkan bisa dilihat dari fitur keamanan datanya. Seperti diketahui baru-baru ini layanan virtual meeting kedapatan “mencuri”data pengguna mereka yang menyebabkan banyak masyarakat berfikir dua kali untuk melakukan meeting secara virtual ini.
“CloudX datanya ada di Telkomsel dan menggunakan server On Premis milik Telkomsel, jadi tidak ada data yang kita letakan di cloud atau kita share keluar,” Tegas Rini.
Hingga kini, jumlah pengguna solusi layanan virtual meeting ini sudah menyentuh angka 2000 akun dan diperkirakan bakal mengalami lonjakan lagi seiring dengan kemungkinan layanan ini akan segera masuk ke pasar retail. Bagi pengguna yang ingin mencicipi layanan ini, pengguna tinggao merogoh kocek sekitar Rp. 140 ribu per host selama bulan Mei 2020.
