Wednesday, April 24, 2024
BerandaEnterpriseTelcoSmartfren Ujicoba 5G untuk Industri Manufaktur

Smartfren Ujicoba 5G untuk Industri Manufaktur

Techdaily.ID Smartfren bersama ZTE dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) melakukan ujicoba 5G di pabrik Sinarmas di bilangan Marunda, Jakarta, Senin (19/8/2019). Hal ini dilakukan Kominfo bersama Smartfren guna mendukung dan menunjukkan kesiapan dari sisi teknologi telekomunikasi untuk Menuju Indonesia Unggul. Salah satu caranya dengan mempersiapkan dan menghadirkan infrastruktur jaringan internet dengan bandwith besar, stabil, dan coverage luas.

BACA JUGA
Gelar Kampanye #Bedabisabersama, Smartfren Rangkul Milenial Berkreasi Lewat Mural

Ujicoba 5G ini ditunjukkan melalui pemasangan 360 camera, yang terkoneksi dengan jaringan 5G ke virtual reality headset di jalur logistik pengiriman barang PT. Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk.

“Jaringan 5G ini diujicoba melalui drone, kamera dan headset VR ada di pabrik Sinarmas. Semua perangkat tersebut saling terintegrasi untuk memantau secara real time semua yang terjadi di pabrik Sinarmas. Saat ini, ujicoba jaringan 5G baru dilakukan di pabrik Sinarmas yang ada di Marunda. Selanjutnya, jaringan 5G akan diimplementasikan di semua pabrik Sinarmas lainnya,” ujar VP Technology Relations & Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo saat acara ujicoba 5G di Marunda, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Dalam acara tersebut, juga didemonstrasikan hasil uji jaringan 5G Smartfren dengan kecepatan 8.7 Gbps.

Hal senada juga disampaikan oleh Merza Fachys, Presiden Direktur Smartfren di tempat yang sama.

“Jika skala penerapannya lebih besar dan tidak hanya di sekitar lingkungan pabrik tetapi berbeda kota, maka operator tidak perlu berada di lokasi untuk melakukan fungsi pemantauan sehingga lebih efisien. Jika operator menemukan adanya kesalahan sistem di jalur logistik dan pengiriman tersebut, operator dapat meluncurkan drone pemantauan untuk melihat lebih jelas dimana terjadinya masalah tanpa harus berada di lokasi dan menemukan penyelesaian atas masalah tersebut. Dengan begitu, dapat meminimalisir kecelakaan kerja karena operator tidak perlu berada di lokasi tersebut,” terang Merza.

Sementara Allen Zhang, COO ZTE Indonesia menyatakan bahwa ZTE percaya bahwa 5G secara bertahap akan diterapkan dan diperluas ke industri vertikal seiring dengan akselerasi penyebaran komersial.

“Kami telah banyak berinvestasi dalam riset dan pengembangan 5G. Oleh karena itu, kami sangat senang dapat mendukung Smartfren dan Kominfo secara aktif mempromosikan penerapan 5G untuk memfasilitasi transformasi digital dalam industri vertical,” papar Zang.

Setelah di ujicoba, teknologi 5G dari Smartfren, Kominfo dan ZTE ini akan diimplementasikan untuk industri manufaktur di Indonesia. Ini dilakukan untuk menyiapkan infrastruktur digital bagi kemajuan industri 4.0 dan dapat mendukung strategi Peta Jalan Indonesia 4.0.

“Saat ini, 5G hanya digunakan untuk segmen B2B saja. Nantinya tidak menutup kemungkinan bahwa 5G akan digunakan untuk user langsung. Namun, perlu dirumuskan dulu kebutuhan 5G untuk apa. Kalau saat ini saya rasa 4G masih cukup untuk kegiatan harian dengan smartphone,” tutup Munir.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Artikel Terbaru

Rekomendasi