Techdaily.id – TSA (Transportation Security Administration) menghimbau kepada karyawanya untuk tidak menggunakan TikTok dalam masa tugasnya. Peraturan itu diketahui telah tersiar sejak hari Minggu, menurut CBS News.
Pengumuman TSA itu datang tak lama setelah Senator Chuck Schumer menulis surat kepada administratornya, David Pekoske, yang meminta agar menghentikan penggunaannya. Menurut sebuah laporan ternyata karyawan TSA Sebelumnya telah memanfaatkan TikTok untuk membuat dan memposting konten video yang menjelaskan beberapa proses dan aturan naik pesawat.
“Beberapa karyawan TSA sebelumnya telah menggunakan TikTok di perangkat pribadi mereka untuk membuat video dan membagikanya ke media sosial TSA. Praktik itu dihentikan, TSA tidak pernah dengan sengaja menerbitkan konten apa pun untuk TikTok atau tidak pernah mengarahkan pengunjung untuk menggunakan TikTok,” kata juru bicara TSA kepada The Verge.
Sentimen terhadap aplikasi asah kreativitas tersebut di negeri paman sam memang tidak berjala mulus. Bahkan bukan hanya TSA diketahui juga sebelumnya tepatnya pada bulan Desember, Angkatan Darat AS melarang keras tentara untuk menggunakan aplikasi itu.
Dalam upaya untuk meredakan persoalan, perusahaan induk TikTok, ByteDance diketahui juga telah mengumumkan bahwa pihaknya berupaya untuk merekrut seorang CEO Amerika yang berbasis di Washington, DC. Pihak pengembang juga mengabarkan sedang mencari direktur kebijakan moderasi konten yang berbasis DC, seperti yang dilaporkan oleh Tonya Riley dari The Washington Post.
