Techdaily.ID – Pekan ini, Apple menyuarakan kepada publik, perusahaan tidak pernah mengambil untung sedikit pun dari memperbaiki perangkat-perangkat rusak. Namun, perusahaan yang berdiri di California mengalami kerugian setiap ada perbaikan perangkat.
Pernyataan di atas adalah respon perusahaan kepada penyelidikan dari House Judicial Committee. Penyelidikan ini tentang kemungkinan Apple terlibat dalam praktik-praktik anti-kompetisi di bidang perbaikan dan aplikasi pihak ketiga.
Apple sangat ketat dalam mengawasi pihak mana yang bisa memperbaiki iPhone, iPad, dan Mac milik pelanggan. Perusahaan ini tidak sembarangan dalam menyediakan suku cadang dan buku panduan perbaikan.
Oleh karena itu, sangat sulit bagi toko-toko yang tidak resmi dalam mendapatkan suku cadang asli dan buku panduan perbaikan perangkat Apple. Meski begitu, Apple memberikan fasilitas kepada pihak luar yang mau berafiliasi dengannya untuk memperbaiki perangkat keluaran Apple.
Dalam sebuah surat yang dilayangkan kepada Apple pada September, anggota dewan mempermasalahkan Apple yang menolak kehadiran toko-toko independen yang ingin memperbaiki perangkat buatan Apple.
Lebih lanjut, di dalam surat itu tertulis, “Apakah ini cara Apple menyingkirkan kompetitor dan memperluas monopoli jasa perbaikan?” Lantas, wakil presiden Apple bidang hukum menjawab pertanyaan itu pada pekan ini, “Apple tidak mengizinkan karena ingin memastikan kualitas dan keamanan setelah perbaikan.”
Kyle Andeer selaku Wakil Presiden Perusahaan untuk Hukum Perusahaan Apple menjawab pertanyaan seberapa keuntungan Apple dalam memperbaiki perangkat. “Apple sama sekali tidak mengambil untung, malah justru perusaahan mengalami kerugian setiap perbaikan perangkat,” ujar Andeer. (HD)
