TechDaily.id – Nokia dan Honor telah menandatangani perjanjian lintas lisensi paten 5G. Ini memperlancar jalan bagi pengembangan lebih lanjut dan penerapan teknologi 5G.
Kesepakatan ini, yang diumumkan pada 4 Januari, mencakup penemuan mendasar dalam 5G dan jaringan seluler lainnya dan menandai perjanjian paten ponsel pintar terbesar keempat Nokia dalam satu tahun terakhir.
Nokia dan Honor Tanda Tangani Perjanjian
Persyaratan spesifik dari perjanjian ini masih dirahasiakan, tapi kedua perusahaan menyatakan kepuasan mereka. Susanna Martikainen, Chief Licensing Officer di Nokia, mengatakan kesepakatan ini menyoroti kekuatan portofolio paten mereka dan kontribusi puluhan tahun terhadap teknologi seluler.
Perwakilan Honor, Zhou Wenyu, menekankan komitmen mereka terhadap hak kekayaan intelektual dan keyakinan terhadap penetapan harga yang adil untuk paten-paten penting, sebagaimana dikutip dari Gizmo China.
Perjanjian ini lebih dari sekedar jabat tangan di atas kertas. Hal ini menghindari potensi perselisihan hukum sambil mendorong kolaborasi dalam teknologi 5G yang penting. Kedua perusahaan tersebut merupakan pemain utama dalam industri seluler.
Nokia telah menggelontorkan lebih dari €140 miliar untuk penelitian dan pengembangan sejak tahun 2000, yang menghasilkan sekitar 20.000 rangkaian paten, termasuk lebih dari 6.000 rangkaian paten yang penting untuk 5G. Selain itu, bagi Nokia, ini menandai perjanjian paten ponsel pintar terbesar mereka yang keempat dalam 12 bulan terakhir.
Di sisi lain, Honor melihat perjanjian ini sebagai bukti komitmen mereka terhadap inovasi dan hak kekayaan intelektual. Mereka juga berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan, dilaporkan mendedikasikan sekitar 10% pendapatan mereka untuk tetap menjadi yang terdepan. Selain itu, permohonan paten global mereka dikatakan telah melampaui angka 20.000.
Berita ini muncul setelah keputusan pengadilan Tiongkok baru-baru ini yang memenangkan Nokia dalam sengketa royalti paten dengan pembuat ponsel lain. Keputusan ini menjadi preseden global untuk litigasi paten penting standar 2G-5G.
