Techdaily.id – Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) menggelar kegiatan tahunan bertajuk Rakernas APJATEL. Rakernas APJATEL 2022 ini mengangkat berbagai isu seperti akselerasi, kolaborasi hingga sinergi dalam kedaulatan transformasi digital.
Hal ini didasari oleh pesatnya perkembangan perkembangan teknologi digital yang kian member ruang bagi tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia dimana Pemerinta telah mencanangkan program transformasi digital dalam mendorong adopsi teknologi digital yang semakin luas, demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk investasi di antaranya.
Seperti diketahui, dalam menjalankan konsep transformasi digital dibutuhkan ketersediaan infrastruktur digital yang berkualitas dan merata di setiap wilayah di Indonesia.
“Rakernas APJATEL tahun ini kami fokuskan pada langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mendukung dan mewujudkan program transformasi digital nasional,” ujar Jerry Siregar, Ketua Umum APJATEL saat opening Rakernas di Jakarta (29/11).
Tidak sampai disitu, Jerry juga menyinggung perlu adanya penyusunan regulasi yang komperhensif dan berskala nasional. “Regulatory Cost itu bisa menjadi sebuah beban seperti harga sewa lahan dan sebagainya, sehingga kita berharap bisa mempertahankan harga bandwith di mana satu harga bandwith untuk nasional,”tambahnya.
Sekadar informasi, sampai dengan saat ini regulatory cost sudah mencapai lebih dari 10% dari total Capex penyedia jaringan telekomunikasi. “Ada yang bilang sudah lebih dari 10% dan itu sudah menjadi alarm buat kita dari sisi bisnis.”
Rakernas APJATEL 2022 ini diharapkan mampu mencapai pemahaman bersama, bahwa kesuksesan transformasi digital nasional sangat bergantung pada pengembangan cakupan dan kapasitas infrastruktur digital, yaitu jaringan telekomunikasi.
Kedepannya, Pemahaman yang diharapkan mencakup adanya Akselerasi, Kolaborasi, serta sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta institusi dan lembaga terkait dalam mewujudkan transformasi digital hasional. Kedepannya, hal ini juga akan sangat menentukan perkembangan investasi ekonomi digital di Indonesia.
