TechDaily.id – Spotify mengunggah laporan keuangan untuk kuartal terakhir 2022. Kabar baiknya, Spotify mengantongi 205 juta pelanggan yang membayar pada akhir tahun.
Jumlah pelanggan yang membayar pada akhir tahun ini menjadikan layanan streaming sebagai layanan streaming pertama yang melampaui angka 200 juta. Pengguna aktif bulanan (MAU) mencapai 489 juta, termasuk pelanggan yang menggunakan tingkat yang didukung iklan.
Spotify Mengantongi 205 Juta Pelanggan Berbayar
Sebagai perbandingan, layanan streaming musik memiliki 195 juta pelanggan tingkat premium pada akhir Q3 tahun lalu dan 456 juta MAU. Penambahan 33 juta MAU adalah pertumbuhan Q4 terbesar layanan streaming musik.
Terlepas dari pencapain besar itu, ada kabar buruk. Perusahaan berkembang menjadi podcast dan audiobook, yang menimbulkan biaya baru. Hal ini menyebabkan kerugian Q4 membengkak dari 39 juta euro pada 2021 menjadi 270 juta tahun lalu, sebagaimana dikutip dari GSM Arena.
Kerugian disebabkan biaya iklan yang lebih tinggi dan mempekerjakan karyawan baru, meskipun minggu lalu layanan streaming musik mengumumkan akan mengurangi tenaga kerja sebesar 6 persen yakni sekitar 600 orang.
Total pendapatan 2022 sebesar 3,2 miliar euro, naik 18% dari tahun ke tahun. dari 2,7 miliar euro itu berasal dari langganan premium. Memasuki bisnis podcasting terbukti menjadi keputusan yang bijak karena dikutip sebagai salah satu alasan mengapa pendapatan yang didukung iklan layanan streaming naik menjadi €449 untuk kuartal tersebut.
Perusahaan memperkirakan akan melampaui setengah miliar pengguna pada Maret dan meningkatkan pelanggan premiumnya menjadi 207 juta. Target tahun ini yakni menekan rugi usaha. Target beberapa tahun ke depan mencapai 1 miliar pengguna pada 2030.
