Huawei P30 Pro yang baru saja dirilis menurut halaman situs benchmarking kamera DxOMark pun menobatkan Huawei P30 Pro sebagai kamera ponsel terbaik saat ini. Kamera utama P30 Pro mencatat nilai keseluruhan sebesar 112 poin di DXO Mark. Angka itu sekaligus merupakan skor tertinggi DxOMark untuk kamera ponsel, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, Huawei P20 Pro, yang mencatat 109 poin.
CEO Huawei Consumer Business Group Richard Yu pun berani seumbar di atas panggung peluncuran Huawei P30 Pro dan P30 di Paris, Perancis, Selasa kemarin. “Tiga besar smartphone berkamera terbaik menurut DxOMark ditempati oleh produk Huawei,” katanya.
Pengguna pun mulai mencari HP ini baik P30 maupun P30 Pro. Nah, sebelum menentukan pembelian kami telah merangkum hasil review dan uji foto dari beberapa media untuk menjadi panduan Anda sebelum memutuskan untuk membeli HP yang digadang-gadang dengan kualitas kamera terbaik ini.
Misalnya media Tek.id menyebutkan bahwa Huawei P30 meski hanya menggunakan satu kamera, kamera depan mampu menghadirkan efek bokeh yang lumayan. Detil keseluruhan terbilang sangat baik, bulu mata subjek dapat terlihat secara mendetil. Mode HDR-nya membuat tidak masalah meski melakukan selfie membelakangi cahaya. Pendeteksi wajahnya sangat baik ketika di luar maupun di dalam ruangan. Resolusi 32 MP memang sangat tinggi, tetapi menurut saya ini tidak terlalu berguna mengingat kebanyakan orang tidak akan mencetak hasil dari kamera depan.
The Guardian, media dari UK menyebutkan bahwa dua kamera P30 Pro menggunakan lensa 40MP dan 20MP ultrawide. Huawei mengatakan, kamera SuperSpectrum mereka dapat menangkap cahaya lebih banyak sehingga gambar yang diambil di cahaya redup akan menjadi lebih baik.
Pendapat lain dikutip dari hasil uji foto Huawei P30 Pro yang dilakukan oleh media telset. Secara default atau saat menggunakan kamera untuk memotret, kamera Huawei P30 Pro menangkap gambar dengan resolusi 10MP, bukan 40MP. Lho, bukannya 40MP? Tenang, karena pengguna bisa mengaktifkan mode 40MP kok, tapi konsekuensinya, fitur SuperZoom Lens tidak bisa digunakan.
Meski demikian, sebenarnya pengaturan default pada kamera smartphone ini mampu memberikan foto berkualitas bagus dengan detail yang baik nan tajam. Sebab, saat pengambilan gambar terjadi, sistem akan memampatkan foto 40MP menjadi 10MP. Kamera ini juga dibantu oleh adanya teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) bernama Master AI. Ketika teknologi ini diaktifkan, kamera akan otomatis memberikan pengaturan yang paling cocok untuk skenario foto yang diambil.
Sementara hasil uji kamera dan hasil foto dari media bisnis Indonesia memuji foto bokeh, P30 Pro mengandalkan sensor kamera Time of Flight. Huawei tidak memaparkan dengan detail tentang teknologi yang digunakan untuk sensor kamera ini. Namun, hasilnya sangat mengesankan. Sensor ToF P30 Pro bisa memisahkan bagian terkecil dari fokus dengan latar dengan mulus tanpa pinggiran rambut atau pakaian yang ikut “kabur” bersama latar.
Pemisahan yang jelas tampak pada pakaian rambut anak di foto atas dan tusuk sate dengan latarnya. Kamera P30 Pro juga dengan sangat baik bisa menangkap kedalaman beberapa objek sekaligus. Efek bokeh juga tidak hanya dihasilkan pada latar, tetapi juga pada objek yang berada di depan fokus. Foto di bawah menunjukkan P30 Pro memberikan efek baur pada lengan dan ramput pria yang paling dekat dengan kamera ponsel.
Beberapa kekurangan ditemui di Huawei P30 Pro. Yakni tidak hadirnya opsi perekaman video 4K pada 60fps. Ya, maksimal perekaman video 4K di P30 Pro hanya di 30fps saja. Apabila ingin merekam video 60fps, harus menurunkan kualitas video ke 1080p atau Full HD. Kekurangan lainnya yakni fitur slow-mo, P30 Pro kurang dapat menghasilkan gambar yang mulus. Kamera P30 Pro memang mampu merekam video slow-mo berkualitas 1080p, tapi hanya 120fps saja. Akibatnya, gambar video slow-mo yang dihasilkan P30 Pro terlihat tidak mulus.
