Sunday, May 5, 2024
BerandaTechTransformasi Digital Jadi Solusi Hadapi Perlambatan Ekonomi

Transformasi Digital Jadi Solusi Hadapi Perlambatan Ekonomi

TechDaily.id – Transformasi digital diyakini dapat menjadi solusi bagi dunia bisnis dalam menghadapi ancaman perlambatan ekonomi. Perlambatan pertumbuhan ekonomi global disampaikan ekonom INDEF Nailul Huda.

Menurut Nailul akan ada perlambatan ekonomi yang dampaknya dirasakan seluruh industri, termasuk industri digital Tanah Air. Perlambatan disampaikan Nailul membuat optimisme ekspektasi gross merchendise value (GMV) menurun di 2025.

“Laporan 2021 dan 2022 yang saya ambil dari data yang dikeluarkan Google, Temasek, dan Bain menyebutkan potensi GMV pada 2025 mencapai 146 miliar dolar AS. Namun, pada 2022 menurun menjadi 130 miliar dolar AS,” katanya.

Investasi bidang digital, kata Nailul, paling tinggi berada di Singapura dan kedua Indonesia. Namun, pada 2022, presentase destinasi investasi ekonomi digital Indonesia mengalami penurunan.

Transformasi Digital Menjadi Menghadapi Perlambatan Ekonomi

Dalam acara Digital Industry Forecast (DIECAST) 2023 yang digelar oleh Techbiz Indonesia, dalam menghadapi perlambatan ekonomi ini, Country Lead ZOHO Indonesia, Handito Saroso menyampaikan investasi di bidang teknologi justru sangat dibutuhkan perusahaan saat mengalami kondisi sulit bukannya malah mengurangi penggunaan teknologi. Karena ketika mereka menginvestasikan kepada teknologi ada banyak manfaat yang didapatkan seperti efisiensi biaya.

BACA JUGA
Pengamat: Transformasi Digital, Strategi Jitu Provider Hadapi Gempuran Disrupsi Teknologi

Survei IDC Future Enterprise Resiliency & Spending 2022 – Wave 5 (2022) juga mengungkapkan lebih dari 60% organisasi di Indonesia, Malaysia, dan Singapura telah menetapkan program ketahanan infrastruktur digital sebagai prioritas tinggi menyusul ketidakpastian akibat ketegangan geopolitik, inflasi, gangguan rantai pasokan, dan mengelola pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.

Sementara itu, bisnis teknologi sendiri disampaikan Handito pertumbuhannya masih sangat bagus. Berdasarkan data Gartner, pertumbuhan bisnis digital secara global tumbuh 5%. Sedangkan di Indonesia sendiri bisnis digital masih bisa tumbuh double digit. Menghadapi perlambatan ekonomi ini menurut Handito yang pertama harus dilakukan oleh dunia bisnis adalah mendefinisikan ulang terkait arah bisnis dan prioritas bisnis mereka.

“Banyak perusahaan digital yang sedang mengkondisikan ulang bisnis mereka untuk membenahi fudamentalnya. Jadi ketika marketnya naik lagi mereka jauh lebih siap dan mereka mempunyai runway yang lebih panjang,” ungkapnya.

Kedua, pelaku bisnis harus meningkatkan pertumbuhan implementasi teknologinya di area yang saat ini belum terdigitalisasi. Bagi perusahaan yang sudah cukup mapan secara teknologi tetap ada potensi dilakukan improvement, seperti menggunakan teknologi yang lebih baru sehingga bisa membantu mereka berjalan lebih efisien atau mereka bisa mensubtitusi teknologi yang mereka gunakan dengan teknologi yang lebih affordable tetapi secara fungsional masih sama seperti yng mereka miliki sekarang.

BACA JUGA
Nuon Optimis Dorong Transformasi Digital, Lahirkan Inovasi dan Peluang di Industri Hiburan
Tama
Tama
Gadgetfreak, FOMO
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Artikel Terbaru

Rekomendasi