Techdaily.id – POCO selalu mengedepankan jargon ‘Flagship Killer’, terutama pada setiap jajaran F Series. Ulasan mengenai review POCO F6 mungkin banyak ditunggu oleh para POCO Fans di Tanah Air lantaran smartphone ini hadir sebagai penawaran paling extreme dari POCO dalam urusan performa. Pasalnya, smartphone ini dibekali Snapdragon 8s Gen 3 yang kencang untuk semua kebutuhan, khususnya gaming.
Di Indonesia sendiri POCO F6 merupakan yang pertama mengusung chipset terbaru dari Qualcomm tersebut. Chipset ini juga diberikan kemampuan AI (artificial intelligence), sehingga dapat mengoptimalkan fitur-fitur cerdas serta keamanan lebih canggih.
Bukan cuma itu, POCO turut menghadirkan desain yang lebih fresh, serta kamera dengan teknologi yang diklaim lebih baik dari generasi sebelumnya. Nggak perlu berlama-lama lagi, berikut adalah review POCO F6 beserta kelebihan dan kekurangannya.
Review POCO F6
Desain
Review POCO F6 diawali dengan membahas soal desain. Poco F6 tampil modern dan ramping. Sama seperti F5, F6 tidak mengutamakan desain khas POCO yang ikonik, namun lebih ke arah mainstream alias mirip dengan smartphone kebanyakan.
Perangkat ini memiliki bodi tipis 7.9mm dan bobot ringan 179 gram, membuatnya nyaman digenggam maupun dioperasikan dengan satu tangan. Bagian belakangnya terbuat dari polikarbonat dengan pilihan warna menarik, yaitu Titanium, Green, dan Black.
POCO F6 juga sudah mengantongi sertifikat IP64 untuk ketahanan terhadap debu dan percikan air. Karena menggunakan finishing matte, jadi nggak mudah kotor oleh sidik jari. Keuntungan buat kamu yang kurang suka pakai casing.
Di belakang kamu bakal melihat dua kamera dengan housing besar, bersama lampu flash. Desain lampu flash ini memang mirip kamera, jadi jangan tertipu, karena sejatinya POCO F6 hanya punya sensor utama dan ultrawide saja di belakang.
Selain dua kamera yang tampak lebar dan sebuah lampu flash, bagian belakang POCO F6 cenderung bersih. Hanya ada logo POCO dan informasi 50 MP OIS saja. Selebihnya polos. Untuk warna Titanium yang redaksi Techdaily.ID pegang, ada sensasi glowing ketika terpapar cahaya. Membuatnya lebih menawan sekaligus elegan.
Pada sisi sebelah bawah POCO F6 terdapat port USB Type-C, grill speaker, lubang mikrofon, serta SIM-tray yang dapat menampung dua nano-SIM. Kamu wajib tahu smartphone ini tidak punya slot untuk memasang microSD. Jadi pastikan penyimpanan internalnya cukup untuk pemakaian jangka panjang.
Beralih ke sisi sebelah kanan, kamu akan menemukan tombol power bersama dengan tombol pengaturan volume. Sementara di sisi atas ada lubang mikrofon dan grill speaker kedua, memastikan perangkat ini memang punya audio stereo.
Layar
Lanjut ke pembahasan layar. POCO F6 menawarkan layar AMOLED 6,67 inci dengan resolusi 1220 x 2712 pixel. Layar ini telah mendukung beberapa teknologi terkini, mulai dari HDR10+ hingga Dolby Vision untuk tampilan yang memanjakan mata.
Yang menarik, layar POCO F6 memiliki tingkat kecerahan maksimal sampai 2400 nits. Penggunaan di bawah sinar matahari terasa menyenangkan karena konten yang disajikan dapat kami lihat secara jelas.
Fitur lainnya yang diunggulkan oleh layar POCO F6 adalah refresh rate 120Hz, membuatnya asyik untuk scrolling secara mulus maupun untuk memainkan game yang mendukung hingga 120 FPS. Sensitivitas layar juga tinggi, terasa responsif saat kami gunakan gaming kompetitif.
Kamu bisa tetap mengatur refresh rate pada setting Default, artinya ponsel akan menyesuaikan kecepatan dengan konten yang ditampilkan, atau bisa juga langsung diatur untuk tetap di 120Hz walaupun bakal bikin boros baterai.
Layar POCO F6 punya bezel yang tipis, sehingga bikin tampilannya lebih premium. Keunggulan lainnya ada pada lapisan Corning Gorilla Glass Victus yang kuat, jadi nggak perlu takut gampang tergores. Supaya lebih tenang, POCO juga telah memasang anti gores.
Pada bagian layar ini punya kamu bisa mengakses sensor sidik jari. Sejauh pengujian dari redaksi Techdaily, sensornya mampu membaca secara cepat dan akurat.
Kamera
Walaupun dirancang sebagai ponsel dengan performa extreme, POCO F6 ternyata punya setup kamera yang mumpuni. Sensor utamanya Sony IMX882 50 MP dan telah dilengkapi OIS (Optical Image Stabilization).
Keberadaan OIS cukup membantu dalam menghasilkan foto yang lebih tajam dan nggak gampang ngeblur. Fitur ini menjadi cukup krusial saat kamu sedang memotret dengan mode yang butuh waktu proses agak lama, misalnya Night Mode atau Long Exposure.
Aplikasi kamera POCO F6 memiliki sederet mode yang bisa kamu pilih. Selain Night dan Long Exposure, tersedia mode 50 MP untuk resolusi maksimal, panorama, film pendek, hingga slow motion. Untuk merekam video, kamera utama bisa kamu atur hingga 4K 60 FPS.
Selain itu POCO F6 juga punya kamera ultrawide 8 MP yang bisa digunakan untuk mengambil foto dengan sudut lebar. Untuk kamera ultrawide, terlihat tidak ada peningkatan dari generasi sebelumnya. Sementara untuk kamera depannya memakai sensor 20 MP.
Bagaimana hasil fotonya? Kamera utama POCO F6 bisa diandalkan pada kondisi pemotretan dengan cahaya memadai. Warnanya cenderung natural, detail yang ditangkap cukup baik, dan dynamic range-nya masih lumayan luas.
Kamu bisa menggunakan mode 2x Zoom untuk memotret objek yang jaraknya agak jauh. Tapi perlu diingat, mode ini hanya sebatas cropping semata, karena POCO F6 memang tidak memiliki lensa zoom sama sekali. Hasil foto dengan mode ini pun menurut kami masih kurang oke jika dibandingkan dengan smartphone lain di segmen harganya setara.
Beralih ke pemotretan low light, Night Mode pada POCO F6 bisa diandalkan untuk mengambil gambar secara apik. Mode ini dapat mengerjakan tugasnya dengan baik, tone warnanya cukup terjaga, level highlight dan shadow pun tertata dengan baik. Yang pasti, Night mode tidak membuat foto menjadi over exposure.
Performa
POCO F6 disebut sebagai smartphone dengan performa extreme. Wajar, chipset Qualcomm Snapdragon 8s Gen 3 memang superior untuk sebuah produk yang harganya nyaris setengah dari ponsel flagship brand sebelah.
Mari kita bahas dulu apa saja keunggulan dari Snapdragon 8s Gen 3. Chipset ini sudah didukung kemampuan AI yang cerdas, sehingga dapat mengoptimalkan fitur-fitur bawaan smartphone agar kinerjanya lebih responsif. AI juga dapat membuat perangkat terasa lebih personal dengan mempelajari kebiasaan penggunanya.
Yang lebih canggih, Snapdragon 8s Gen 3 mendukung generative AI on-device. Jadi kamu bisa langsung memanfaatkan teknologi ini tanpa harus terhubung ke internet, misalnya menciptakan konten unik melalui lisan, tulisan, atau gambar sederhana dalam sekejap.
Untuk konfigurasinya, Snapdragon 8s Gen 3 merupakan chipset 4nm dengan prosesor octa-core yang terdiri dari 1x 3.0 GHz Cortex-X4 & 4x 2.8 GHz Cortex-A720, serta 3x 2.0 GHz Cortex-A520. GPU yang ditanamkan adalah Adreno 735.
Pertanyaannya, sekencang apa Snapdragon 8s Gen 3? Dari pengujian kami menggunakan software benchmark AnTuTu, PC Mark, dan 3D Mark, hasil yang didapatkan adalah skor yang amat tinggi. Menandakan smartphone ini memang punya performa kuat untuk menangani berbagai kebutuhan, salah satunya main game.
POCO F6 memperoleh skor 1431287 untuk AnTuTu Benchmark. Lebih tinggi dari smartphone pesaing di kisaran harga yang sama. Sementara untuk PC Mark skor yang didapat adalah 15747. 3D Wild Life Extreme memberikan skor 2651.
Bermain game Mobile Legends dan PUBG Mobile lancar, tidak ada masalah lag bahkan pada pengaturan grafis paling tinggi. Bagi kamu penggemar Genshin Impact, game berat ini juga dapat kamu jalankan secara mulus dengan frame rate tinggi.
POCO F6 juga merupakan smartphone yang asyik untuk multitasking. Pasalnya smartphone ini punya RAM 12 GB dan penyimpanan internal 512 GB dengan teknologi UFS 4.0. Multitasking lancar, menyimpan dan membuka banyak file pun terasa gesit.
Ketahanan Baterai
Berlanjut ke baterai. POCO F6 mengusung kapasitas 5000 mAh yang artinya mirip dengan kebanyakan smartphone Android masa kini. Baterai ini relatif mampu menemani aktivitas kami seharian, walaupun bisa agak boros kalau kamu sering bermain game secara intens.
POCO F6 menawarkan fitur fast charging 90W. Secara angka bukan yang paling kencang di pasaran, tapi dari segi penggunaan real-life, mampu mengisi daya sampai penuh dalam waktu kurang lebih 30 menit saja.
UI berbasis HyperOS
POCO F6 sudah mengadopsi sistem operasi terbaru yaitu HyperOS berbasis Android 14. Bukan cuma dipoles sedemikian rupa agar lebih fresh, HyperOS diklaim lebih optimal dalam hal kinerja.
Fitur-fitur bawaan yang diusungnya tidak jauh berbeda dengan ponsel Xiaomi kebanyakan. Game Turbo misalnya, tersedia sebagai launcher untuk mengakses berbagai game yang kamu install, sekaligus menyesuaikan performa dan efisiensi sembari menghadang notifikasi yang berpotensi mengganggu permainan.
Kesimpulan
Setelah tim redaksi Techdaily menguji pakai smartphone ini selama kurang lebih satu pekan, kesimpulan kami adalah POCO F6 sangat layak disebut sebagai perangkat dengan performa extreme. Statusnya sebagai ‘Flagship Killer’ mungkin bisa diperdebatkan. Namun yang pasti, chipset yang dipakai memang menang dari pesaingnya. Cocok untuk kamu para gamer yang ingin ponsel kencang dengan harga lebih terjangkau, maupun pengguna umum yang mengedepankan kinerja di atas fitur lainnya.
