Techdaily.id – WhatsApp membuat sebuah kebijakan baru untuk menekan tingkat penyebaran berita palsu atau hoax. Kebijakan terbaru ini memungkinkan pengguna hanya bisa meneruskan pesan sebanyak satu kali dalam satu kesempatan.
Meski terdengar kurang nyaman bagi pengguna, namun platform asal AS ini perlu melakukan kebijakan tersebut lantaran banyaknya pesan hoax yang tersebar.
Sebagai contoh, selama pandemi COVID-19 pihaknya telah melihat adanya jumlah forward pesan yang meningkat signifikan dan berdasarkan laporan pengguna jumlah tersebut terasa terlalu banyak dan berkontribusi terhadap penyebaran misinformasi.
“Kami percaya akan pentingnya memperlambat penyebaran pesan seperti itu untuk menjaga agar WhatsApp tetap menjadi tempat berlangsungnya percakapan pribadi. Kami memperkenalkan fitur yang membatasi pesan-pesan ini, sehingga hanya dapat diteruskan ke satu chat dalam satu waktu,” ujar WhatsApp dalam keterangan resmi yang diterima tim Techdaily (8/4).
Bukan hanya kali ini saja WhatApp membuat sebuah kebijakan untuk melindungi penggunanya. Sebagai contoh, sebelumnya mereka menetapkan batasan pada pesan yang diteruskan untuk menangani konten viral, yang menyebabkan penurunan pesan yang diteruskan sebanyak 25% secara global pada saat itu.
Tidak hanya itu, mereka juga telah bekerjasama dengan kementerian kesehatan di seluruh dunia untuk memberikan informasi yang akurat mengenai penyebaran penyakit, khususnya pandemi COVID-19 ini.
“Selain pembaruan ini, kami juga bekerja secara langsung dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lebih dari 20 kementerian kesehatan di seluruh dunia, untuk membantu menghubungkan orang-orang dengan informasi yang akurat.”
Pengguna juga dapat mempelajari lebih lanjut terkait inisiatif ini serta mengetahui cara melaporkan mitos, hoaks, maupun berita palsu kepada organisasi pemeriksa fakta, di dalam Pusat Informasi Coronavirus milik WhatsApp.